Thursday, April 11, 2013

jalan hidup

Posted by Unknown Thursday, April 11, 2013, under | No comments

merupakan rambu - rambu hidup yang dilalui manusia dengan dua pilihan yang telah disediakan Allah antara Surga dan Neraka.

36 Mamfaat Berjamaah di Mesjid

Posted by Unknown Thursday, April 11, 2013, under | No comments


36 Mamfaat Berjamaah di Mesjid 


ü  Sebagai bukti mematuhi Perintah Allah.
ü  Sebagai bukti mematuhi Perintah Rasul.
ü  Sebagai Saksi Keimanan.
ü  Selamat karena mengikuti Rasullullah.
ü  Lebih utama dari pada sholat sendirian.

*   Pahalanya besar karena berjalan kaki ke Masjid.
*   Saling mengenal dan memperkenalkan diri.
*   Berkumpulnya Malaikat diwaktu subuh dan Ashar serta memohonkan Ampun bagi mereka yang hadir.
*   Diantara sebab-sebab diampuninya dosa,
*   (Malaikat ikut mengucapkan “Amin’ bersama jamaah)   
*   Menyamai Sholat separoh malam dan sepanjang  malam.

Ö Berada dalam Jaminan Allah Ta’ala.
Ö Tetap mendapatkan pahala berjamaah meskipun shalat berjamaahnya telah usai.
Ö Lebih suci disisi Allah daripada sholat sendiri.
Ö Selamat dari Neraka Wail.
Ö Sempurnanya Sholat.

e  Menjaga diri dari setan.
e  Selamat dari Kelalaian.
(Dari Ibnu Abbas & Ibnu Umar r.a ‘Sesungguhnya beberapa kaum menghentikan kebiasaan Sholat berjamaah atau Allah benar-benar mengunci mati hati mereka lalu mereka akan benar-benar termasuk orang-orang yang lalai)
e  Persaudaraan, kasih sayang dan persamaan.
e  Doanya tidak ditolak.
e  Menjaga sholat-sholat sunat rawatib dan zikir.

*         Memahami hukum-hukum sholat.
*   Jauh dari menyerupai orang-orang Munafik.
                        (HR.Bukhari & Muslim ; ‘Tak ada sholat yang lebih berat menurut orang-orang munafik melebihi beratnya sholat subuh dan ‘Isya’. Dan seandainya mereka mengetahui pahala pada keduanya, niscaya mereka akan datang berjamaah meskipun dgn merangkak)
*   Menampakan kekuatan Islam.
*   Mengagungkan dan menampakan Syi’ar Allah.
*   Termasuk sasaran Islam yang Agung.
      (Menegakkan Persatuan Umat Islam)
                                               
Ä  Mendapatkan Pernyataan Kesucian dan Anugerah besar                                                            dari Allah. (Bertasbih pada Allah dimasjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya didalamnya pada waktu pagi dan petang).
Ä  Berada dalam Naungan Allah pada hari Kiamat. (Dari Abu Hurairah r.a ‘Tujuh golongan manusia yang Allah akan dinaungi pada hari Kiamat saat tiada lagi naungan kecuali Naungan-Nya, diantaranya adalah laki-laki yg hatinya senantiasa bergantung kepada Masjid).
Ä  Mendapat Shalawat dari Allah dan para Malaikat. (Hadist ‘Sesungguhnya Allah dan para Malaikat bershalawat atas orang-orang yang shalat berjamaah yang terdapat pada shaf-shaf terdepan/pertama/awal-awal)

v  Mendapatkan rumah disorga. (Hadist ‘Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya bershalawat atas orang-orang yg menghubungkan shaf. Siapa yg mengisi tempat kosong (dlm shaf) niscaya dgnnya Allah mengangkat untuk satu derajat dan membangunkan baginya satu rumah disorga)
v  Amal yang paling utama. (Karena berada pada awal waktu)
v  Memperbaiki penampilan dan jati diri. (Orang selalu berharap dapat berjamaah dimasjid akan selalu menjaga pakaian dan kerapian badan lainnya).

Ñ   Terjaganya kepribadian yang baik. (Ulama Salaf berkata : ‘Termasuk kepribadian yang baik yaitu menjaga shalat berjamaah dan senantiasa datang ke masjid pada saat masuk waktu shalat.
Ñ   Membiasakan disiplin dan menguasai diri.
Ñ   Berlomba-lomba dalam ketaatan kepada Allah Ta’ala.
Ñ   Adanya perasaan berdiri dalam satu barisan jihad.
Ñ   Diantara sebab-sebab Ta’ajubnya Allah Ta’ala.                    

Kutitip Dia Yaa Allah

Posted by Unknown Thursday, April 11, 2013, under | No comments


Kutitip Dia Yaa Allah

Suara adzan Isya’ yang terdengar pelan dari salon komputer sang Ayah membuat Rafi, anak yang masih berusia dua tahun itu mengingatkan Ayahnya.
 Rafi    : Ayah, waktunya sholat ya…?
(dengan polosnya Ia bertanya pada sang Ayah yang sedang sibuk mengerjakan tugas   kuliah di depan komputer. )
Ayah   : iya sayang, Ayah mau berwudlu dulu ya.
( jawab sang Ayah dengan tersenyum. )
Rafi     : “Ayah mau ke mana?
(Ayah mau sholat ke masjid)
Rafi     : “Rafi ikut”
( jawab sang Anak dengan mengiba.)
Ayah   :  “Sayang, di luar sangat dingin, mas Rafi di rumah saja ya sama Bunda.
Rafi     :  “Rafi ikut Ayah.
( jawab sang Anak dengan mata yang berkaca-kaca)
Sang Ayah memandangi anaknya dengan iba, dia berusaha meyakinkan anaknya yang masih kecil tersebut. Tetapi semakin diyakinkan, si Anak semakin menangis menjadi, karena memang hanya satu keinginan sang Anak, yaitu mengikuti Ayahnya sholat ke masjid. Dilihatnya sang Istri sudah tertidur sangat nyenyak, mungkin karena pekerjaan hari ini yang melelahkan dan kebetulan memang sedang berhalangan untuk sholat.
Ayah   : “Baiklah, mas Rafi ikut Ayah ke masjid, tetapi nanti mas Rafi ikut sholat dan tidak mengganggu yang lain ya.
(pesan Ayah tersebut kepada anaknya.)
 Rafi kecil mengangguk, rupanya janji itu telah mengganti kesedihan yang menyelimutinya, dengan kebahagiaan yang tak terkira dihatinya nan tulus itu. Kemudian Sang Ayah menuntun anaknya yang masih kecil untuk berwudlu dan menggunakan baju Muslim yang kemudian mereka berdua berangkat ke masjid bersama-sama.
Hawa dingin kota Wollongong menyelimuti perjalanan mereka.
Ayah   :  “Mas Rafi kedinginan?”
Si Rafi kecil mengangguk.
Ayah   :  “Sini Ayah gendong biar hangat”
Kemudian mereka berdua berjalan memasuki Omar Mosque yang telah ramai dengan jamaah.
Selagi menanti iqomat berkumandang, Si Rafi kecil tetap berada di dekapan sang Ayah. Namun tak berapa lama ia tertidur, mungkin karena lelah ataupun memang sudah malam bagi dia untuk masih terjaga. Karena sholat Isya di kota Wollongong NSW saat itu tepat berada di pukul 20:40 PM.

Sang Ayah mulai bingung. Ia gelisah, jangan-jangan si Rafi kecil nanti terbangun dan menangis di saat sholat sedang berlangsung, “Apakah saya harus terus mengikuti sholat berjamaah, atau pulang…” tanyanya dalam hati. Masih ditengah kebimbangan itu, tiba-tiba Syeh Abdurrahman memasuki masjid dan berkata, “Brother, why do you bring your child here!? He is still too young. Its very cold outside.” Katanya menasehati. Memang Syekh Abdurrahman sangat ketat sekali terhadap anak kecil yang bisa mengganggu kekhusyukan sholat. Berkali-kali beliau mengingatkan untuk tidak membawa anak kecil terutama anak yang masih sulit untuk diberi pengertian. Sudah banyak jamaah yang diingatkan karena kejadian anaknya yang mengganggu sholat.

“Syekh, should I go home now?” Tanya sang Ayah. Syeh Abdurrahman memandangi si Anak yang sudah terlelap tidur dipangkuan Ayahnya dengan iba. “If you think that he will not crying when we are praying, you can pray at the corner and take it beside you,” jawab Syeh Abdurrahman yang tak berapa lama Iqomatpun dikumandangkan oleh Muadzin.

Sang Ayah masih menggendong Rafi kecil di ruangan masjid bagian belakang. Ia ragu untuk meneruskan sholat berjamaah, karena malam semakin dingin, Ia takut anaknya nanti terbangun dan menangis, sehingga akan mengganggu jamaah yang lain. “Yaa Alloh…, kalau engkau menghendaki aku pulang dan tidak mengikuti sholat berjamaah, aku akan pulang sekarang, tetapi, kalau engkau masih mengizinkan aku untuk mengikuti sholat berjamaah bersama yang lain, hamba mohon, kuatkan anak kami sehingga saya bisa mengikuti sholat berjamaah dengan tenang…” doanya dalam hati.

“Brother, oh your son is sleeping…, its very cold outside…” kata Ahmad Fathi Salah yang baru tiba dan tiba-tiba menghampirinya, Ahmad adalah seorang sahabat, International student yang berasal dari Libya. “I think Its better for me to pray in my house,” jawab sang Ayah. “No…!, you can pray together with us,” jawab Ahmad. Ahmad kemudian melepas jaket kulitnya dan memberikan pada Ayah Rafi. “Use it to warmer your son.” Jawabnya. “Brother come here, you can pray here,” katanya kemudian sembari memberikan sebuah tempat untuk sholat dan tempat berbaring si Anak.

Mulanya ragu-ragu, tetapi Sang Ayah kemudian membaringkan si Anak tepat di sebelahnya dan kemudian menyelimuti dengan jaket kulit milik sahabatnya itu. “Yaa Alloh kutitipkan dia padaMu, jangan bangunkan dia sebelum sholat isya’ ini berakhir, Aamiin…” doa sang Ayah sebelum memulai sholat.

Sholatpun kemudian dimulai dan sang anak tetap terlelap dalam tidurnya. Dan… Alhamdulillah.., hingga rokaat ke empat berakhir, tak ada suara dari si Rafi kecil, dan begitu salam tanda sholat berakhir, Anak kecil itu bergerak-gerak, ia membuka matanya dan.. “Ayah, di mana kita…?” tanyanya dengan polos. “Kita di masjid sayang, tuh sholat barusan selesai,” kata Ayahnya dengan tersenyum.

Terucap syukur dalam hati sang ayah, “Terima kasih Yaa Alloh… telah Engkau bukakan pintu-pintu RahmatMu kepada hamba, Engkau beri hamba kesempatan untuk menikmati indahnya sholat berjamaah di rumahMu. Alhamdulillah…”
“Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. At-Taubah [9] : 18)
Subhanalloh…

Tags

Blog Archive